NAMA : IRFAN KHAIRUL AZHAR
NPM : 33111685
KELAS : 2DB 12
UNDUH FILE
Cari Blog Ini
Rabu, 28 November 2012
Rabu, 14 November 2012
Tugas softskill
Tugas softskil
Nama : Irfan khairul Azhar
Kelas : 2db12
Npm : 33111685
NAMA : DANU FAJAR PRASETYO
NAMA : DANU FAJAR PRASETYO
NPM : 31111742
NAMA : BANGKIT KURNIANTO
NPM : 31111405ata kuliah : Sitem Informasi Manajeman
Sabtu, 13 Oktober 2012
Tugas softskill
Tugas
softskil
Nama : Irfan khairul Azhar
Kelas : 2db12
Npm : 33111685
Mata kuliah : Sitem Informasi Manajeman
Senin, 25 Juni 2012
TUGAS SOFTSKIL4
1. Sebutkan dan jelaskan perbedaan
antara kepemimpinan dengan Manajemen?
2. Apa saja pertimbangan yang perlu di pikirkan
dalam memilih saluran yang tepat untuk penyampaian pesan ?
Jawab
1. Keemimpinan adalah faktor yang
sangat penting untuk mencapai suatau tujuan yang ingin di tentukan, pimpinan
juga haru bersikap baik agar dapat
menjadi contoh para bawahan nya.
Sedangkan Manajemen adalah pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2 menentukan tujuan komunikasi, merancang isi pesan dengan baik dan jujur,
dan lakukan pesan melalui media elektronik atau juga dengan langsung bertatap
muka.
Senin, 30 April 2012
TUGAS SOFSKIL
Terjadi percakapan telpon
antara dua orang pimpinan dari sebuah perusahaan Kimia.
” Saya tidak perduli berapa
banyak pekerjaan anda ” Bill vice presiden bidang pemasaran dan penjualan
berkata, ” American Stell adalah salah satu pelanggan utama kita. Saya
mengatakan kepada mereka bahwa dalam waktu dekat kita akan memberikan solvent
atas produk mereka ”. ” Saya mengerti posisi anda Bill ” berkata Gary vice
presiden bidang penelitian dan pengembangan, ” tetapi saat ini kami pun
memiliki selusin proyek penting yang kami harus selesaikan secepatnya, jadi
tolong anda sampaikan pada American Stell bahwa kita akan memberikan solvent
mereka bulan depan ”. ” Kalau begitu keadaannya maka kita akan kehilangan
mereka” kata Bill kepada Gary. ” Kami mohon maaf, kami tidak bisa berbuat apa
apa, jika hal ini mengecewakan anda telponlah Henry[presiden perusahaan] dan
katakan padanya bahwa kelompok litbang membutuhkan staff yang lebih banyak”.
Berdasarkan uraian diatas :
Soal:
Berdasarkan uraian diatas :
Soal:
1.Apakah telah terjadi konflik
? Bila telah terjadi konflik, jenis konflik fungsional atau disfungsional yang
terjadi ?
2.Apa saran anda agar konflik yang terjadi menguntungkan organisasi ?
2.Apa saran anda agar konflik yang terjadi menguntungkan organisasi ?
Jawab:
1. Menurut saya
konflik pada percakapan diatas termasuk jenis konflik fungsional, fungsioanal
sendiri memiliki artian konfrontasi antara kelompok-kelompok yanga dapat
mempertinggi atau menguntungkan kelompok secara keseluruhan, nah pada konflik percakapan
diatas dijelaskan bahwasan nya American Stell dapat bisa mengutukan jika saja
perusahaan tersebut bersabar hingga sebulan untuk menunggu kelompok litbang
untuk menyelseaikan terlebih dahulu selusin proyek penting nya.
2. Menurut saya
American Stell lebih sabar menunggu sebulan seperti yang dikatakan kelompok
litibang diatas, karena jika American Stell mendapat barang nya terlebih
dahulu, maka akan menimbulakan konflik yang cukup bersar terdahap selusin
proyek penting yang telebih dahulu dibandingkan American Stell, agar sama
menguntukan dan tidak ada yang dirugikan.
Selasa, 20 Maret 2012
TUGAS SOFTSKIL
PMI
(PALANG MERAH
INDONESIA)
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi
perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial
kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan,
kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat
ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI
Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia
Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik,
ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya
juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling
membutuhkan pertolongan segera untuk keselamata
Sejarahnya
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang
Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah
Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche
Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat
pendudukan Jepang.Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.
Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.
Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu Panitia lima orang terdiri atas Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.
Basis
Masyarakat
Guna mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang terjadi pada saat-saat yang akan datang saat ini PMI tengah
mengembangkan Program Community Based Disarter Preparedness
(Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat). Program ini dimaksudkan mendorong
pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan dalam mencegah serta
mengurangi dampak dan risiko bencana yang terjadi di lingkungannya. Hal ini
sangat penting karena masyarakat sebagai pihak yang secara langsung terkena
dampak bila terjadi bencana.
Selain itu di Palang Merah Indonesia
juga marak di selenggarakan pelatihan untuk Pertolongan Pertama Berbasis
Masyarakat (Community Based First Aid/ CBFA)
Pada dasarnya seluruh gerakan
kepalangmerahan haruslah berbasis masyarakat, ujung tombak gerakan
kepalangmerahan adalah unsur unsur kesukarelaan seperti Korps Sukarela atau KSR
maupun Tenaga Sukarela atau TSR
dan juga Palang Merah Remaja atau PMR dan seluruh unsur
ini selalu berbasis pada anggota masyarakat sesuai salah satu prinsip
kepalangmerahan yaitu kesemestaan
TUGAS
Ø Dimasa Perang
Memberikan pertolongan terhadap korban akibat peperangan, bantuan barang untuk korban..
Ø
Dimasa Damai
Menyelenggarakan dapur umum, memberikan barang – barang
untuk korban bencana alam, mendidik, melatih tenaga terampil melalui PMR, KSR,
dan pembinaan politik PMR dan melalui pendidikan kepemimpinan / diklat, usaha
transfusi darah. Turut membangun kesehatan dalam masyarakat desa.
STRUKTUR PMI
Susunan
Kepengurusan PMI 2009 – 2014
Ketua Umum ::::::::::::>>> Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Wakil Ketua Umum ::::>>> DR. Bachtiar Chamsjah, SE
Sekretaris Jenderal :::>>> Ir. Budi Atmadi Adiputro, Dipl. HE
Bendahara :::::::::::::>>> Suryani Sidik Motik, Ph.D
Anggota ::
1. DR. dr. Hj. Ulla Nurchrawaty Usman, MM
2. dr.Farid Husain, Sp.Bd.
Ketua Umum ::::::::::::>>> Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Wakil Ketua Umum ::::>>> DR. Bachtiar Chamsjah, SE
Sekretaris Jenderal :::>>> Ir. Budi Atmadi Adiputro, Dipl. HE
Bendahara :::::::::::::>>> Suryani Sidik Motik, Ph.D
Anggota ::
1. DR. dr. Hj. Ulla Nurchrawaty Usman, MM
2. dr.Farid Husain, Sp.Bd.
3.
H. Muhammad Muas, SH
4. Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH
5. DR. Biantoro Wanandi
6. DR. H. Rachmat Gobel
7. Rapiuddin Hamarung
8. Bernhard S. Jonosisworo
9. Lily Kasoem
10. dr. Ritola Tasmaya, MPH
11. dr. Linda Lukitasari Waseso
4. Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH
5. DR. Biantoro Wanandi
6. DR. H. Rachmat Gobel
7. Rapiuddin Hamarung
8. Bernhard S. Jonosisworo
9. Lily Kasoem
10. dr. Ritola Tasmaya, MPH
11. dr. Linda Lukitasari Waseso
Pendapat
Menurut
saya PMI sudah sesuai dengan tujuan, visi dan visi nya karena di setia pbencana
alam terjadi di Indonesia pmi selalu ikut serta membantu, menolong,
mendistribusikan obat-obata, dan pakaian yanga sangat di butuhkan.
Dan
bukan itu saja pmi juga turut aktif menggalang kan donor darah kepada setiap
masayarak Indonesia yang mau ikut serta dalam acara tersebut.
Senin, 12 Maret 2012
TUGAS SOFTSKIL
Perak
(Pembela Rakyat)
Menurut saya lebih baik memperjuangkan
aspirasi tersebut di luar lembaga resmi, karena seandainya mengikuti organisasi
sedikit agak menyimpang dengan visi dan misi setiap organisasinya, dengan tidak
mengikuti organisasi tersebut lebih bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat
dengan bebas, tanpa harus mengikuti aturan-aturan dari organisasi tersebut,
dengan demikian akan memungkin masyarakat merasakan
kesejateraan karena pemimpin mereka mendengarkan aspirasi, tanpa mengikuti
aturan lembaga resmi apa pun.
Saya sarankan sebaiknya
organisasi menpunyai visi dan misi seperti ini :
1. Mempunyai jumlah orang yang memegang
pucuk pimpinan dengan pemikiran yang cerdas, ahli dalam bidang nya, dan religious
dalam hal agama agar menjadi inspirasi di masyarakat nya.
2. Suatu organisasi harus lebih
memperhatikan sektor bidang pendidikan, kesehatan,pertanian
dan bagaimana agar suata kota/Negara yang akan di pimpinnya dapat mendapatkan
devisa yang menguntungkan.
3. Organisasi harus peduli terhadap lingkungan
dan melestarikan lingkungan tersebut.
4. Suatu organissai harus mempunyai
koprasi, dan dalam bidan sosial sebaik nya organisai menpunyai pelayanaan kesehatan
yang dapat dinikmati masayarakat, contonhnya seperti rumah sakit.
5. Dan yang terakhir organisasi harus
betul-betul mendengar dan menjalan kan aspirasi masyarakatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)